Lulus SMA/ SMK, Terus?
Beberapa minggu yang lalu banyak sekali siswa siswi SMA dan SMK yang melakukan aksi corat coret seragam dengan spidol dan cat spray. Tak cukup sampai disitu, perayaan kelulusan mereka lanjutkan dengan konvoi sepeda motor yang ujung-ujungnya tawuran dengan siswa sekolah lain.
Bagi siswa yang lain, lulus saja tidak cukup. Kalau hanya lulus, semua orang juga bisa. Namun ada juga masih punya tekad untuk menjadi “an extra ordinary people”, bagaimana caranya? Ya lulus dengan nilai cemerlang. Misalnya standar kelulusan adalah 5,0, kalau hanya untuk lulus cukuplah nilai 5,1. Namun orang yang luar biasa akan berusaha untuk mendapatkan 9,0. Mereka meyakini, apa yang mereka lakukan hari ini akan menentukan nasib mereka 20 tahun yang akan datang.
Beberapa bulan kemudian, setelah acara perpisahan semua orang kembali bersama keluarga mereka, tidak ada lagi rutinitas memakai seragam, berangkat sekolah, upacara bendera setiap hari Senin, belajar dsb. Masa-masa itu sudah berakhir, kawan.
Orang-orang yang cemerlang sudah memikirkan sejak awal apa yang akan mereka lakukan setelah lulus SMA/ SMK. Namun ada juga yang hanya ikut kemana angin berhembus. Nah, tulisan berikut ini akan memberikan pilihan kepada Anda tentang masa depan Anda setelah lulus sekolah.
1. Kuliah
Kuliah adalah kondisi paling ideal bagi lulusan SMA/ SMK. Mereka bisa belajar lebih dalam ilmu yang mereka sukai, yang suka sejarah bisa mengambil jurusan sejarah, yang lulusan SMK jurusan bangunan bisa meneruskan kuliah jurusan arsitektur atau teknik sipil. Saat ini jalur untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah SNMPTN (dulu PMDK) dan SBMPTN (dulu UMPTN). Jika dana menjadi masalah, saat ini telah banyak bea siswa yang ditawarkan oleh pemerintah maupun swasta. Selain beasiswa, ada juga program BidikMisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika lolos seleksi BidikMisi, maka pemerintah akan memberikan bantuan dana untuk biaya hidup dan biaya kuliah.
2. Bekerja
Jika keputusan yang diambil adalah bekerja, maka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jelas selangkah lebih maju. Siswa SMK memang dididik agar siap bekerja setelah lulus sekolah. Sedangkan lulusan SMA memang dipersiapkan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi, yaitu kuliah.
Namun bukan berarti lulusan SMA tidak boleh langsung bekerja. Misalnya Anda sebagai bos, pilih mana antara lulusan SMK yang pas-pasan dan lulusan SMA yang cemerlang? Tentu pilih yang muda dan cemerlang kan?
3. Kursus
Jika semua pelamar kerja sama-sama memiliki nilai 90 untuk tes tertulis, maka keterampilan tambahan akan menjadi nilai tambah yang akan membuat Anda lebih unggul dibandingkan pelamar lainnya. Anda akan menjawab dengan penuh percaya diri pada saat wawancara jika Anda ditanya keterampilan apa saja yang Anda miliki?
“Saya menguasai bahasa Inggris aktif, menguasai Microsoft Office dan programming, dan saya juga bisa menyetir mobil dan sudah memiliki SIM A”
Nah, untuk mendapatkan semua keterampilan itu Anda bisa mengikuti kursus bahasa Inggris, kursus komputer, dan kursus setir mobil. Kenapa harus kursus? Karena terkadang pelajaran di sekolah belum mampu membuat kita sampai level terampil, oleh karena itu kita harus berusaha lebih keras agar dapat menguasai skill tambahan.
4. Membuka Usaha Sendiri
Ada orang-orang yang memiliki obsesi menjadi seorang pengusaha sejak masih sekolah. Jika Anda mempunyai tekad yang kuat untuk membuka usaha sendiri, maka wujudkanlah. Jika Anda lulusan SMK jurusan multimedia bisa mendirikan percetakan.
5. Freelance
Siswa lulus SMK jurusan komputer biasanya sudah menguasai pemrograman, jaringan komputer, serta pembuatan website. Anda bisa menjadi seorang freelancer untuk bidang yang Anda kuasai. Misalnya Anda menawarkan jasa pembuatan website untuk usaha kecil.
6. Menikah
Biasanya perempuan lebih cepat menikah, apalagi kalau sudah ada calon yang memiliki pekerjaan mapan. Nah, tidak masalah kok menikah setelah lulus SMA, keuntungan menikah muda adalah ketika usia kita sudah tua, anak-anak kita sudah besar, bahkan bisa jadi kita masih sempat menimang cucu. Namun ada juga sisi negatifnya, karena usia masih muda bisa jadi psikologisnya belum siap untuk menjadi seorang istri yang harus mengurus rumah dan anak.
7. Pengacara (Pengangguran Banyak Acara)
Hal terakhir yang bisa Anda lakukan adalah menjadi Pengacara alias Pengangguran Banyak Acara. Menjadi pengangguran tidak selalu negatif, harus dilihat dahulu sebab-sebabnya. Misalnya terpaksa menganggur karena baru akan kuliah tahun depan sehingga menjadi pengangguran sambil menunggu pendaftaran kuliah tahun depan.
Inilah beberapa hal yang bisa Anda lakukan setelah lulus SMA atau SMK. Semoga bermanfaat..
image credit : berita.plasa.msn.com